After all this time just read about the movie title in Pop Icon
Quiz, finally I had the chance to watch the
dynamic duo of Tom Hanks and Meg Ryan in their third rom-com, after Joe
Versus the Volcano (1990) and Sleepless
in Seattle (1993).
Laiknya Sleepless in Seattle, You’ve
Got Mail juga disutradarai oleh Nora Ephron. Film ini merupakan contoh
tepat untuk kisah cinta klasik yang manis tapi tidak cheesy, dan bukan jenis film romantis yang membuat audiens tersipu karena
seks atau jenis intimacy lainnya. Film
ini mengisahkan hubungan Joe Fox (Tom Hanks) dan Kathleen Kelly (Meg Ryan),
yang tampaknya memang meant for each
other, tapi terus dipisahkan hal-hal remeh yang pastinya membuat penonton geregetan.
Film ini berdurasi cukup panjang
jika dibandingkan dengan rom-com yang
ada belakangan ini, selain itu absennya adegan ‘panas’ pemainnya, membuat film
ini bisa menjadi kandidat utama sebagai film membosankan. Tetapi yang terjadi
justru sebaliknya. Menonton film ini membuat saya kangen dengan rom-com yang ‘cerdas’ dalam arti kata
tidak melulu jual paha-dada aktris wanita atau ketampanan aktornya, tapi
menjual dialog (yang benar-benar) lucu, aksi comical dan sedikit sinisme yang menurut saya memberi tambahan
humor. Dan semua unsur tadi ada dalam film ini, that made me fall for this movie.
Kalau kalian hanya terbiasa menyaksikan
Tom Hanks di trilogi (The Lost Symbol is coming soon) Dan Brown, Saving Private
Ryan, Toy Story atau Larry Crowne (Tom Hanks lost his rom-com hero’s charm in this one) rasanya tidak
akan percaya kalau Tom Hanks was such a king of rom-com back then. He just fit into the character
that made him as a hero and Meg Ryan as a heroine. They look cute together, and
people will wait for the first kiss until the very last scene of the two-hours
movie.
Beside the funny dialogs and comical interaction between Hanks and
Ryan, there are still one or two interesting things in the movie that made me
really want to spend couple hours to work on this review. Kemunculan Starbucks adalah salah satu hal menarik itu. Film ini kira-kira dibuat pada tahun
1997-1998 disaat dimana sesuatu seperti Starbucks tentunya masih jauh
diawang-awang masyarakat Indonesia, tapi rupanya disana budaya coffee store itu sudah sangat kuat, dan
sekaligus menyebarluaskan budaya Yuppie
atau Young Urban Professional, pola
kehidupan kaum muda yang saat ini juga tengah hip di Jakarta, namun toh sudah jauh lebih dulu menyebar di AS
tahun 90’an. Lucu rasanya melihat bagaimana film di tahun 90an terasa masih
punya korelasi dengan saat ini hanya karena si Starbucks.
Hal lain yang menarik ialah The Evil Superstore vs The Eden of Child Book
Store. Joe Fox merupakan multimilioner pemilik Fox Book Store, toko buku
raksasa dan ancaman bagi bisnis The Shop Around Corner, toko buku anak-anak
milik Kathleen. Superstore Fox Books jenis
toko buku super lengkap dengan buku-buku diskon dan menjual legal addictive stimulant aka coffee,
sementara toko buku milik Kathleen adalah toko buku kecil yang romantis (they have a cute display window) dan
mengedepankan kedekatan personal untuk membuat konsumen menjadi loyal.
I don’t know if Ephron the screenwriter intentionally put a capitalism
satire on it, but it caught my attention (or I just simply over-thinking). Betapa
kapitalisme merubah hal-hal personal yang ditawarkan oleh toko Kathleen,
seperti kedekatan dengan pemilik, bantuan untuk memilih buku hingga pertunjukan
storytelling lady untuk anak-anak,
digantikan dengan tawaran kenikmatan secangkir cappuccino. Dan akhirnya keramahan
dari sesama manusia kalah dengan hangatnya cappuccino dan murahnya harga sebuah
buku.
Back to the movie, there were one or two scenes were miss and
unimportant. For example, the scene were Birdie (Jane Stapleton), the old bookkeeper
told a story about her love life long way back then, which is nothing to do
with the whole story. But those dull things are forgiven with the funny and enchanting
romantic story that Ephron brought to us. And also You’ve Got Mail has more than two good lines, like the
lines that use by Joe Fox in the-almost-end-scene. He says;
“Well... if I hadn't been Fox Books and
you hadn't been The Shop Around the Corner, and you and I had just, well, met…
I would have asked for your
number, and I wouldn't have been able to wait twenty-four hours before calling
you and saying, "Hey, how about... oh, how about some coffee or, you know,
drinks or dinner or a movie... for as
long as we both shall live?"
–Joe Fox to Kathleen Kelly.
No comments:
Post a Comment