It’s always a delightful experience
to watch a new movie, especially a movie like 'A Royal Affair', which is a Danish
movie that nominated for Best Foreign Language in Academy Awards. Directed by
Nikolaj Arcel,' A Royal Affair' is a sumptuous historical drama that really refreshing
to watch.
'A Royal Affair' bukan sekedar kisah skandal kerajaan
– yang memang selalu menggoda untuk ditonton – tapi lebih dari itu, film ini juga
memperlihatkan proses masuknya Denmark pada masa Enlightment Age. Penonton bisa
menyaksikan perjalanan historis yang biasanya membosankan menjadi sebuah kisah
yang penuh intrik dan menarik untuk disaksikan.
Diawali dengan proses perjodohan
antara Queen Mathilde (Alicia Vikander) dengan King Christian VII (Mikkel
Folsgaard). Pernikahan yang ditunggu-tunggu tersebut rupanya hanya menghasilkan
ketidakpuasan bagi raja dan ratu. Queen Mathilde digambarkan sebagai sosok yang
berpikiran luas dan cerdas, tapi harus menerima kenyataan bahwa sang suami
adalah raja yang temperamen dan mentally ill.
Di tengah kehidupan romantisme
raja dan ratu yang ‘suram’ itu munculah sosok Johann Friedrich Struensee (Mads
Mikkelsen) yang kemudian berujung pada skandal terlarang. A forbidden love
story between the queen and Struensee, the King’s personal doctor. Then that steamy
love story leads the beginning phase of Enlightment in Denmark with the social
reforms that constructed by The Queen and Struensee.
Menyaksikan 'A Royal Affair' bisa
dibilangkan really refreshing. Bahkan dengan plot yang standar ala a royal
tale, yang biasa menampilkan trio kisah cinta-perebutan kekuasaan-tragic ending, film ini menyenangkan untuk ditonton, karena faktor setting yang cantik dan wajah-wajah baru (setidaknya jika
dibandingkan dengan sosok yang biasa wara-wiri dalam film Hollywood). Kisah yang disajikan juga merupakan kisah nyata dan merupakan skandal
besar dalam sejarah Kerajaan Denmark.
Salah satu sorotan saya adalah
sosok cantik Alicia Vikander yang mengingatkan saya pada sosok Keira Kinghtley.
Aktris muda Denmark ini memiliki kecantikan klasik yang cocok bermain dalam
film-film bersetting abad pertengahan. I hope I will see more of Alicia
Vikander in a lot of movies.
Meskipun memiliki ending tragis
yang kurang greget, tapi saya merekomendasikan film ini untuk ditonton oleh
para pecinta film sebagai selingan yang menyegarkan diantara film
Hollywood. Selain pelajaran sejarah yang
apik, love scene between Struensee dan Queen Mathilde is a worth-to-wait-for :)