Sebuah film bergenre thriller tidaklah
harus selalu dipenuhi dengan kejutan, aksi penuh kejar-kejaran menegangkan yang
dibuat sensasional dengan musik bombastis. Film thriller bisa
tampil dengan alur yang tenang, tanpa kekerasan, sleek editing,
tapi tetap membuat jantung berdebar-debar, seperti yang dilakukan Roman
Polanski dalam The Ghost Writer. Meski tidak ada kejutan
meledak-ledak dan cutting khas a la film thriller, The
Ghost Writer memberikan suspense dan teror khas yang
biasa dirasakan ketika menyaksikan film thriller.
The Ghost Writer merupakan film adaptasi dari novel The Ghost (2007)
karya Robert Harris. Novel Harris sendiri dikaitkan dengan skandal politik yang
menyeret nama Tony Blair dan George W Bush, tapi Polanski rasanya tidak
menyutradarai film ini semata-mata untuk menyindir mantan pemimpin kedua negara
tersebut, tapi untuk menunjukan kepiawaiannya merangkai kisah intrik politik
menjadi suatu yang begitu menarik sekaligus penuh teror.
Sosok utama dalam film ini
tak memiliki nama, hanya disebut sebagai Ghost (Ewan McGregor), a very
capable and intelligent writer. This British writer is very awkward, slightly
acid and very good with punchlines. Meskipun mengaku tak memahami politik,
ia sepakat untuk menulis biografi mantan Perdana Menteri Inggris, Adam Lang
(Pierce Brosnan). Ghost diminta untuk meneruskan pekerjaan Mike McAra, ghostwriter pendahulunya,
yang tewas karena bunuh diri. Untuk pekerjaannya ini, Ghost kemudian menetap di
kediaman Lang di AS, sebuah rumah pantai di pulau yang sepi. Kediaman Lang
seperti tak mengenal matahari. Hujan sering turun, sementara langit, laut dan
pasir sama-sama berwarna kelabu. Seakan menjadi pertanda awal bagi penonton
bahwa it’s a bad business, so something very ugly is about to happen. Ambience keseluruhan
film sendiri dibuat begitu gelap, gloomy and depressing. Layar
didominasi warna-warna monochrome, which is given daunting
atmosphere for the movie. Penghuni kediaman Lang sendiri tampak tak
wajar. Amelia Bly (Kim Catrall), asisten sekaligus mistress Lang
yang tampak penuh rahasia. Serta Ruth Lang (Olivia Williams), istri dari Adam
yang merupakan wanita cerdas tapi mulai kehilangan kedekatannya dengan sang
suami.
Pekerjaan Ghost menjadi
rumit ketika Lang mendapat tuduhan sebagai penjahat perang dan akan segera
diperiksa oleh mahkamah internasional. Kediaman Lang jadi ramai dengan demonstran
dan wartawan yang sibuk mencari berita. Ghost yang seharusnya hanya menulis
biografi Lang, ikut terseret dalam skandal politik besar yang melibatkan dua
negara. Ghost yang merasa bahwa skandal politik Lang ada kaitannya dengan
kematian ghostwriter pendahulunya, kemudian mulai menyelidiki
hubungan diantara peristiwa-peristiwa tersebut, termasuk masa lalu Adam Lang
yang menurutnya mencurigakan.
Disinilah Polanski patut
diacungi jempol. Ia tidak merubah Ghost tiba-tiba menjadi reporter investigatif
yang pandai menemukan petunjuk dan melacak jejak. Petunjuk-petunjuk muncul
seperti kebetulan, tiba-tiba hadir dihadapannya. Ghost menyelidiki semuanya
tanpa terburu-buru dan begitu mengalir. Ghost meraba satu persatu petunjuk yang
ada, bertanya serta percaya pada orang yang salah dan terlalu cepat menarik
kesimpulan, persis seperti bagaimana amatir yang awam akan politik mencoba
mendalami konspirasi politik. Petunjuk penting yang dipahami Ghost hanya satu,
bahwa manuskrip awal biografi Lang adalah kunci penting dari semua kasus yang
ada.
McGregor tampil dengan
sangat baik dalam film ini. He could bring the wittiness and sharpness
as a smart writer but also convincing as a spaced-out invisible outsider.
Penampilan McGregor membuat sosok Ghost menjadi hidup. Apa yang ia rasa dan
takuti seakan menular pada saya, tanpa perlu melihatnya lari tunggang langgang
dikejar psikopat atau dihujani tembakan. Selain McGregor, Williams juga
bersinar dalam perannya melalui emosi dan sisi rapuhnya yang menimbulkan
simpati. Namun ia juga mampu menunjukan bahwa Ruth adalah wanita yang cerdas
dan powerful. Hanya penampilan Brosnan yang tidak begitu memuaskan.
Bermain sebagai sosok politikus yang mempesona bukanlah sebuah tantangan bagi
mantan Mr.Bond yang memang penuh pesona. Namun Brosnan gagal membuat Adam Lang
menjadi karakter yang menonjol. Dari awal kemunculannya dalam film, ia mudah
ditebak, penonton dengan mudah menduga, he’s with the bad guys.
I think the best part of
this movie is the humors. I’m very
surprised when I found out that this movie is comically funny. Sangat
cerdas dengan punchline-nya sekaligus tetap elegan. I found
myself laughing while watching this movie, which is odd because it is a
political-thriller movie, and that’s one proof that Polanski is a great
director.
Pada akhirnya saya tidak
peduli apakah ending film ini memuaskan atau tidak, apakah
penyebab kematian McAra terungkap, atau apakah the bad guys finally get
punished or whatsoever. Menurut saya The Ghost Writer adalah
film yang menarik, cerdas, menghibur sekaligus memberikan ketegangan khas film thriller tanpa
mengikuti stereotype film yang biasa didominasi aksi kejutan
dan kekerasan. The Ghost Writer ditulis dan disutradarai
dengan cerdas, dan itulah yang membuat pada akhirnya Roman Polanski is
the hero. He is the one who’s going to get the applause, because he is just
amazing.
PS: Here my favorite dialogue:
Ghost: Emmett must have told Lang I've
been to see him.
Rycart: So what's he going to do about it?
Dump you in the ocean?
Ghost: Well it happened before.
Rycart: Which means it can't happen again. He can't drown two
ghostwriters, for God's sake! You're not kittens.
-The
Ghost Writer
No comments:
Post a Comment