It’s like ballet performance in space.
13 menit adegan pembuka dalam uninterrupted
shot yang langsung membawa kita ke angkasa luar, dengan penampilan bumi di
bawah kita, langit gelap yang bertabur bintang, dan suasana hening. Lantas perlahan
terdengar suara percakapan para astronot dengan Houston (pusat kendali NASA). Dr
Ryan Stone (Sandra Bullock), Matt Kowalski (George Clooney) dan Shariff (Paul
Sharma), ketiganya melayang dan berputar-putar di angkasa luas.
There is some kind motion sickness
feeling while I watching the opening scene. I see the shuttle space moving, the
earth rotate and also the astronauts do spinning around. I feel little bit
upside down sensation, just like when you are in some kind of rides at
amusement park. I feel like floating in the space, like the astronauts.
Gravity
merupakan film dengan setting
antariksa, tanpa monster, tanpa aksi pistol laser atau teknologi masa depan.
Film ini memiliki plot yang sederhana (and
predictable). Tapi dengan tangan dingin Alfonso Cuarón, cerita sederhana
itu mampu menjadikan dirinya sebagai salah satu kandidat kuat untuk masuk ke
nominasi Best Director Academy Awards tahun depan.
Absennya
teknologi futuristik dan aksi bombastis tak membuat film ini kekurangan gereget.
Dengan persiapan dan pengerjaan yang begitu tekun (empat tahun pengembangan dan
lebih dari satu tahun di post-production),
film ini justru begitu kuat, intense
dan thrilling. Perpaduan skrip yang
matang, sinematografi yang cantik dan sound
yang tepat membuat Gravity menjadi
tontonan yang lebih dari memuaskan.
Sedikit
cerita tentang pembuatan film ini. Sejak awal, Alfonso Cuarón memang
menginginkan film ini bercerita tentang hal yang sederhana, dimana penonton
bisa merasakan sebagai sebuah kenyataan. Bersama dengan sinematografer,
Emmanuel Lubezki (The Tree of Life), Cuarón membangun film ini perlahan-lahan selama empat tahun. Gravity nyaris tidak bisa dibuat, karena
teknologi yang ada tidak mampu mewujudkan visi Cuarón dan Lubezki, sementara
budget yang diberikan pun tak terlalu besar. Ditengah ketidakpastian, Cuaron,
Lubezki dan tim tetap bekerja menyusun film ini dengan sangat detail. Every shot, every angle, every lighting
scenario, even every second had to be preordained. They even tested all technologies that existed, to look if there is
something which could use in this movie. But in the end, they invented the
technology.
I watched Gravity on IMAX 3D. It was
amazing experience. I ducked when I saw some debris moving fast toward me. But the sound and silences are something!
Hanya dengan menggunakan kombinasi suara dan keheningan mendadak, Cuarón mampu
menciptakan ketegangan. Salah satu adegan favorit saya adalah ketika kapsul
penyelamat yang dinaiki Stone terbuka tiba-tiba di angkasa, lalu mendadak
hening, seakan semua ikut menanti apa yang terjadi dengan Stone. I even hold my breath while watching it.
Sandra Bullock as dr Ryan Stone
Selain
memang unsur teknis yang luar biasa, peran Bullock dan Clooney juga
menyempurnakan film ini. Sebagai veteran astronaut, Clooney mebawakan karakter Kowalski
penuh pesona. He is charming, comfortable
and very experienced in life and space. Tapi, spotlight dalam Gravity
adalah Sandra Bullock. Meskipun ia adalah aktris cadangan (pilihan ketiga
setelah Angelina Jolie dan Natalie Portman), justru Bullock yang paling tepat untuk peran ini. Bullock
menampilkan performa terbaiknya dalam Gravity,
yang menurut saya pantas diganjar minimal nominasi Academy Awards mendatang. She has the charm and intelligence to bring
the character. As if everything that she said or do in the movie are perfectly
fit and giving the touch of midas. Dalam film ini Bullock banyak melakukan
monolog, yang justru berperan besar dalam memberikan unsur dramatis dalam film.
Ada
sedikit sensasi after-Life of Pi
dalam Gravity. Ada selipan pesan moral mengenai life and nothingness. Tapi pesan moral ini hanya jadi pelengkap paket yang disajikan
film ini. Gravity adalah sebuah masterpiece, memadukan unsur teknis yang
canggih dengan skrip yang begitu well-written.
Hasil ketekunan dan kengototan Alfonso Cuarón ini menjadi film yang sederhana
sekaligus luar biasa megah.
No comments:
Post a Comment