Friday, August 23, 2013

Elysium (2013) : I Will Not Die Here!

(photo taken from here)

Elysium is man-made paradise for the wealthiest whose left the earth, when it condition is getting worse. It’s becoming polluted, dirty and dusty.  Melayang di luar angkasa, dengan jarak tempuh 20 menit dari bumi, Elysium menjadi mimpi semua makhluk bumi yang miskin dan kotor. Disana tak ada kematian, karena keberadaan kapsul medis yang tersedia di setiap rumah, siap menyembuhkan penyakit macam apapun bagi si kaya.

Max De Costa (Matt Damon), seorang ex-narapidana yang juga punya impian untuk menuju Elysium. Max bekerja di pabrik robot, berharap suatu saat ia bisa menghasilkan cukup uang dan meninggalkan bumi. Hingga suatu  hari Max mengalami kecelakaan kerja yang membuat sisa hidupnya tinggal lima hari. Dengan sisa hidupnya yang hanya dalam hitungan hari, Max siap melakukan apapun untuk bisa ke Elysium demi menyembuhkan dirinya di kapsul medis. Dibantu oleh  Spider (Wagner Moura), seorang ketua geng mata duitan, Max dipersenjatai exoskeleton untuk memperkuat fisiknya yang lemah. Spider dan Max menyusun rencana untuk hijacking Elysian brain (yes, brain) to get the important data from that person.

Tampilnya Matt Damon sebagai Max memang tak perlu diragukan lagi. Ia terlihat tangguh tapi tetap terlihat ‘human’. With his body covered by tattoo, he still fit with the image of sensitive and funny person. He looked cold enough to shot and killed people but also felt nervous when asking girl out for a date. The most interesting part of Max character is his determination to stay alive. He said ‘I will not die here’ several times like a mantra.  I’m saluting him for his determination.

Sementara itu di Elysium, Delacourt (Jodie Foster) sebagai menteri pertahanan berusaha sekuat tenaga melindungi ‘habitat’ kaum borjuis tersebut. Dengan pakaiannya yang serba putih (terkadang abu-abu) dan  rambut white-blond, Foster terlihat saintly intimidating. We couldn't judge her, whether she is a saint who want to keep her children save or the evil who hate all the earth citizen? Max dan Delacourt tidak pernah berkonfrontasi secara langsung. Max justru harus berhadapan dengan Agen Kruger (Sharlto Copley) , bawahan Delacourt yang sadis dan maniac, yang menginginkan isi kepala Max.


(photo taken from here)

Setting film ini di tahun 2154 tampaknya membawa banyak hal menarik untuk dicerna. Pertama,, nama presiden Amerika Serikat yang menjabat bernama Presiden Patel, this is the decade when Asian American could be a POTUS! Elysium sebagai tempat dimana kaum borjuis bermukim menggunakan bahasa Perancis dan Inggris dengan aksen British dalam percakapan, sementara Max dan teman-temannya di bumi menggunakan bahasa Inggris dan Spanyol secara bergantian. Jika kondisi di bumi yang kumuh, penuh dengan puing dan banyak warga yang sakit tak terurus, kehidupan warga Elysium tidak dinarasikan mendetail dalam film, hanya cuplikan sebuah pesta untuk menampilkan betapa makmurnya warga Elysium. Padahal detail kehidupan di ‘surga’ pastinya menarik untuk diceritakan.


Neill Blomkamp yang sebelumnya berhasil memukau Academy Awards dan pasar dengan District 9, tampaknya ingin kembali menunjukan sindiran politis lewat Elysium. Namun terasa kurang maksimal,, terutama dengan kehadiran melodrama antara Max dengan his childhood (girl)friend, Frey (Alice Braga). Dialog antara Max dan Frey sesaat sebelum film berakhir, literally made me rolled my eyes. Dialog itu membuat saya kehilangan sosok Max dengan kekuatannya, ia menjadi terlalu rapuh untuk dibayangkan bertindak nekad. Too much sweetness and cliché. Rasanya Blomklamp bisa mencari adegan  lain, yang tidak melibatkan drama percintaan, untuk mengantarkan kita pada ending film. But, I love the ending!

No comments:

Post a Comment